Postingan

ASAL MUASAL JARANAN

Gambar
 Kediri merupakan salah satu kota tertua yang berada di Provinsi Jawa Timur. Dahulunya, Kediri ialah sebuah kerajaan yang bercorak Hindu-Buddha yang sempat berjaya di tahun 1044-1222 Masehi. Kota ini memiliki berbagai macam kebudayaan, salah satunya yaitu Jaranan.     Jaranan merupakan seni tari tradisional yang memiliki ciri khas pada iringan gamelan rancak, tabuhan gendang, gong, saron, serta tiupan suling. Jaranan ini sendiri memiliki banyak versi tentang asal muasalnya. Salah satu yang paling berkembang di masyarakat Kediri yaitu berawal dari pernikahan putri Kerajaan Panjalu, Dewi Dyah Ayu Songgolangit dengan Klana Sewandono. Singkat ceritanya, ketika iring-iringan temanten dari Kerajaan Panjalu ke Wengker keduanya diarak oleh para prajurit yang menunggangi kuda yang diiringi oleh musik dari besi. Untuk mengenang pernikahan keduanya terciptalah seni jaranan ini.     Disebut jaranan karena dalam kesenian ini para penari menggunakan properti berupa jaran...

ATRAKSI JARANAN

Gambar
Kuda lumping  juga disebut  jaran kepang  atau  jathilan  adalah tarian tradisional Jawa menampilkan sekelompok prajurit tengah menunggang kuda. Tarian ini menggunakan kuda yang terbuat dari bambu yang di anyam dan dipotong menyerupai bentuk kuda. Anyaman kuda ini dihias dengan cat dan kain beraneka warna. Tarian kuda lumping biasanya hanya menampilkan adegan prajurit berkuda, akan tetapi beberapa penampilan kuda lumping juga menyuguhkan atraksi kesurupan, kekebalan, dan kekuatan magis, seperti atraksi memakan beling dan kekebalan tubuh terhadap deraan pecut. Jaran Kepang merupakan bagian dari pagelaran tari reog. Meskipun tarian ini berasal dari Jawa, Indonesia, tarian ini juga diwariskan oleh kaum Jawa yang menetap di Sumatera Utara dan di beberapa daerah di luar Indonesia seperti di Malaysia. Kuda lumping adalah seni tari yang dimainkan dengan properti berupa kuda tiruan, yang terbuat dari anyaman bambu atau kepang. Tidak satupun catatan sejarah mampu menjela...

ARTI WARNA DALAM JARANAN

Gambar
  Dalam seni jaranan (kesenian tradisional Jawa), warna memiliki makna tersendiri, baik pada properti, kostum, maupun elemen-elemen lainnya. Berikut adalah beberapa warna yang biasanya ditemukan dalam jaranan dan maknanya: Merah Melambangkan keberanian, semangat, dan kekuatan. Biasanya digunakan pada aksesoris atau hiasan kuda lumping dan kostum pemain. Hitam Melambangkan misteri, kekuatan magis, dan dunia gaib. Warna ini sering mendominasi kuda lumping atau kostum pemain yang berperan sebagai sosok supranatural. Putih Melambangkan kesucian dan spiritualitas. Biasanya digunakan pada aksen kostum atau properti untuk memberikan keseimbangan. Kuning Melambangkan kejayaan, keagungan, dan kemuliaan. Warna kuning sering muncul pada hiasan atau pakaian pemimpin pertunjukan. Hijau Melambangkan kesuburan, harmoni, dan kedekatan dengan alam. Hijau sering ditemukan pada ornamen  di properti atau kostum pemain.

JARANAN KREASI BARU

Gambar
 pemain jaranan. Jaranan di sini tidak ada yang berada di atas panggung seperti jaranan Safitri Putro. Kalau jaranan Safitri Putro itu bukan jaranan namanya. Kalau Cuma nari saja dan tidak ada ndadinya namanya adalah campur sari. karena yang namanya jaranan itu harus ada yang ndadi kalau tidak ada yang ndadi itu namanya bukan jaranan. Persaingan antar seniman jaranan satu dengan yang lainya rupanya cukup tinggi. Berbagai kelompok jaranan yang memikliki bos, mereka lebih berani untuk membanting harga. Bagi jaranan yang sifatnya paguyuban seperti halnya jaranan Wijaya Putra. Akan keberatan dengan penjatuhan harga seperti ini. Para seniman tidak akan bisa makan apa-apa kalau harga tanggapan itu anjlok. Tarif tanggapan untuk jaranan Wijaya Putra itu berkisar antara 1500.000 sampai 1000.000 rupiah. Sedangkan kalau ada jaranan lain yang memiliki bos, pasti berani mengambil di bawahnya. 800.000 sampai 600.000 itu bisa diladeni. "Saya kasihan dengan jaranan-jaranan yang kecil-kecil itu. K...

CIRI KHAS BARONGAN KEDIRI

Gambar
 Selama pementasan pada Jaranan Kediri menggunakan barongan lawasan yang notabenya berasal dari Tulungagung, maka dari itu Bambang yang seorang Seniman Reog Ponorogo di Bangsal Kediri membuat bentuk model barongan kreasi terbaru dengan beberapa sentuhan modern, seperti bentuk ujung mulut berbentuk huruf "M" atau bentuk "Love" yang dikonteskan pada lomba pembuatan barongan kuda lumping dan menjadi Juara, sehingga menjadi suasana baru pada Jaranan di kediri dan menjadi acuan Barongan pada Jaranan Kediri pada saat ini.

PEMENTASAN

Gambar
  Pementasan Jaranan di Kediri terdapat urutan sebagai berikut : Buka Kalangan, para Bopo membawa ubo rampe atau sesajen dengan dupa. setelah itu para bopo mencambukan pecut besar ke tanah. Tarian kuda lumping Tarian Celeng Tarian Barongan Kucingan, Rampak Tarian Barongan Singo Barong, Rampak Tarian pertarungan kuda lumping melawan celeng dan Barongan singo Barong Kesurupan Dalam pementasan Jaranan sering terjadinya tawuran antara pemain dan penonton, karena banyak penonton yang melanggar aturan sperti bersiul, karena hal tersebut dapat mengganggu konsentrasi penari dan membuat roh leluhur pada jaranan marah.

PERALATAN JARANAN

Gambar
  Pada pertunjukan Jaranan Kediri diperlukan berbagai peralatan kesenian sebagai berikut : Kuda Lumping , Penari di bagian ini menggunakan anyaman bambu berbentuk hewan kuda. dilengkapi pakaian penunjang seperti udeng, baju, celana, sempyok dada panjang jathilan ponorogo, sabuk epek timang dan selendang. Celeng, Penari di bagian ini menggunakan kulit hewan bisa juga menggunakan anyaman bambu berbentuk hewan babi. dilengkapi pakaian penunjang seperti udeng, baju, celana, sempyok dada jpanjang athilan ponorogo, sabuk epek timang dan selendang. Topeng Barongan Singo Barong, Penari di bagian ini menggunakan Kruduk Ponoragan (dahulu dan sebagaian saat ini) atau Kruduk Barongan, Rompi setengah, Embong Ponoragan, Celana pembarong Sembryong Ponoragan atau Celana Serembyong kreasi baru bentuk celana barong sai. Topeng Barongan Kucingan alias Klono sewandono, Penari di bagian ini menggunakan Kruduk Ponoragan (dahulu dan sebagaian saat ini) atau Kruduk Barongan, Rompi setengah, Embong Po...